Minggu, 20 November 2016

Style Hijab Modern Casual dengan Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet

Style Hijab Modern Casual dengan Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet - Kegiatan kuliah atau sekedar nongkrong bareng di kampus untuk melakukan riset serta mengerjakan tugas-tugas kuliah memang merupakan kegiatan yang asyik untuk saling bertukar fikiran. Biasanya hal ini sering dilakukan oleh para mahasiswa dan mahasiswi di sebuah kantin favorit dengan menikmata secangkir kopi maupun teh hangat untuk bercengkrama bersama.

Style Hijab Modern Casual dengan Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet

Style Hijab Modern Casual dengan Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Contoh Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Sebuah universitas yang merupakan tempat berkumpulnya banyak mahasiswa dan mahasisiwi ini juga merupakan tempat dimana kita harus mengenakan busana yang sopan dan rapi. Seperti pada seorang muslimah yang harus mengenakan busana muslim lengkap dengan contoh hijab modern yang akan membalut aurat bagian kepala beserta mmahkota rambut milikinya.
Aneka Tutorial Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Contoh Tutorial Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Banyak pawa wanita muslimah yang berpakaian dengan gaya busana yang santai saat hendak ke kampus. Style busana yang simple menjadi andalan kebanyakan para mahasiswi. Busana muslim yang formal seperti kemaja seolah menjadi fashion item wajib yang dikenakan untuk ke kampus. Untuk mendapatkan style yang lebih casual dan trendy, kemeja muslim yang dipakai dipadukan dengan outerwear seperti yang saat ini sedang marak dikenakan oleh para hijabers.

Koleksi Tutorial Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Foto Tutorial Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Kumpulan Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Maka nuansa formal dari kemeja muslim yang dipakai tadi di mix dengan outerwear, sehingga mendapatkan sebuah tampilan berbusana yang casual. Dan akan terlihat lebih manis dibandingkan dengan kesan resmi seperti jika hanya menggunakan kemeja muslim saja.
Aneka Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Tutorial Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Agar penampilan anda saat ke kampus tidak membosankan, tak ada salahnya untuk menggunakan gaya jilbab simple dengan nuansa warna yang beda. Permainan warna hijab yang anda selaraskan dengan pakaian muslim yang anda pakai ini akan membuat tampilan anda terlihat fresh. Cobalah untuk menggunakan warna-warna pastel untuk bisa mendapatkan style gaya yang anggun dan feminin.
Finishing Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
  •  Kenakan pashmina persegi panjang dengan sisi sama panjang.
Langkah 1 Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
  •  Sematkan jarum pentul dibawah telinga sebelah kanan.
Langkah 2 Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
  •  Sematkan juga jarum pentul dibawah telinga sebelah kiri.
Langkah 3 Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
  •   Ambil sisi sebelah kiri untuk mengitari tengkuk leher lalu selipkan kedalam baju.
Langkah 4 Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
  •  Ambil sisi kanan dan lilitkan juga ke tengkuk leher.
Langkah 5 Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
  •  Sisakan bagian kanan tersebut dan biarkan menjuntai kebagian depan.
Langkah 6 Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
  • Selesai.
Setelah anda mendapatkan gaya berbusana muslim yang casual trendy, maka cukup kreasikan busana hijab modern anda dengan gaya berhijab yang simple agar style anda semakin terlihat casual dan santai. Sangat cocok sekali untuk menemani hari-hari anda pada saat ke kampus.
Koleksi Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Foto Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Kumpulan Tutorial Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Gaya berhijab yang simple casual ini jelas akan mempermudah aktivitas anda karena tidak takut hijab yang anda pakai mudah berantakan. Ini juga akan memudahkan bagi anda yang menggunakan outerwear muslim. Sehingga sangat pas sekali apabila anda padukan dengan outerwear seperti blazer, cape, cardigan serta vest panjang untuk ke kampus.
Gambar Tutorial Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Gambar Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet
Berikut ini Style Hijab Modern Casual dengan Cara Memakai Hijab Ke Kampus Yang Gak Bikin Ribet dapat untuk anda jadikan inspirasi dalam memilih style hijab yang akan anda pakai untuk ke kampus. Bagi anda para wanita karir, silahkan untuk simak ulasan pendek mengenai Tutorial Hijab Modern Pashmina Mudah dan Praktis untuk Ke Kantor. Terimakasih.









KEBUDAYAAN DAN KESENIAN JAWA TENGAH

Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta  di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Luas wilayah nya 32.548 km², atau sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa.
Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi ini.

 

Suku

Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah Suku Jawa. Jawa Tengah dikenal sebagai pusat budaya Jawa, di mana di kota Surakarta dan Yogyakarta terdapat pusat istana kerajaan Jawa yang masih berdiri hingga kini. Suku minoritas yang cukup signifikan adalah Tionghoa, terutama di kawasan perkotaan meskipun di daerah pedesaan juga ditemukan. Pada umumnya mereka bergerak di bidang perdagangan dan jasa. Komunitas Tionghoa sudah berbaur dengan Suku Jawa, dan banyak di antara mereka yang menggunakan Bahasa Jawa dengan logat yang kental sehari-harinya. Selain itu di beberapa kota-kota besar di Jawa Tengah ditemukan pula komunitas Arab-Indonesia. Mirip dengan komunitas Tionghoa, mereka biasanya bergerak di bidang perdagangan dan jasa. Di daerah perbatasan dengan Jawa Barat terdapat pula orang Sunda yang sarat akan budaya Sunda, terutama di wilayah Cilacap, Brebes, dan Banyumas. Di pedalaman Blora (perbatasan dengan provinsi Jawa Timur) terdapat komunitas Samin yang terisolir, yang kasusnya hampir sama dengan orang Kanekes di Banten.

 

Bahasa

Meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi, umumnya sebagian besar menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa Dialek Solo-Jogja dianggap sebagai Bahasa Jawa Standar. Di samping itu terdapat sejumlah dialek Bahasa Jawa; namun secara umum terdiri dari dua, yakni kulonan dan timuran. Kulonan dituturkan di bagian barat Jawa Tengah, terdiri atas Dialek Banyumasan dan Dialek Tegal; dialek ini memiliki pengucapan yang cukup berbeda dengan Bahasa Jawa Standar. Sedang Timuran dituturkan di bagian timur Jawa Tengah, di antaranya terdiri atas Dialek Solo, Dialek Semarang. Di antara perbatasan kedua dialek tersebut, dituturkan Bahasa Jawa dengan campuran kedua dialek; daerah tersebut di antaranya adalah Pekalongan dan Kedu. Di wilayah-wilayah berpopulasi Sunda, yaitu di Kabupaten Brebes bagian selatan, dan kabupaten Cilacap utara sekitar kecamatan Dayeuhluhur, orang Sunda masih menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-harinya.
Berbagai macam dialek yang terdapat di Jawa Tengah:
1.     dialek Pekalongan
2.     dialek Kedu
3.     dialek Bagelen
4.     dialek Semarang
5.     dialek Pantai Utara Timur (Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Pati)
6.     dialek Blora
7.     dialek Surakarta
8.     dialek Yogyakarta
9.     dialek Madiun
10. dialek Banyumasan (Ngapak)
11. dialek Tegal-Brebes

 

 

Agama

Sebagian besar penduduk Jawa Tengah beragama Islam dan mayoritas tetap mempertahankan tradisi Kejawen yang dikenal dengan istilah abangan. Agama lain yang dianut adalah Protestan, Katolik, Hindu , Budha, Kong Hu Cu, dan puluhan aliran kepercayaan. Penduduk Jawa Tengah dikenal dengan sikap tolerannya. Sebagai contoh di daerah Muntilan, kabupaten Magelang banyak dijumpai penganut agama Katolik, dan dulunya daerah ini merupakan salah satu pusat pengembangan agama Katolik di Jawa. Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan populasi Kristen terbesar di Indonesia.





GAMELAN JAWA

Gamelan Jawa merupakan Budaya Hindu yang digubah oleh Sunan Bonang, guna mendorong kecintaan pada kehidupan Transedental (Alam Malakut)”Tombo Ati” adalah salah satu karya Sunan Bonang. Sampai saat ini tembang tersebut masih dinyanyikan dengan nilai ajaran Islam, juga pada pentas-pentas seperti: Pewayangan, hajat Pernikahan dan acara ritual budaya Keraton.




WAYANG KULIT

Kesenian wayang dalam bentuknya yang asli timbul sebelum kebudayaan Hindu masuk di Indonesia dan mulai berkembang pada jaman Hindu Jawa. Pertunjukan Kesenian wayang adalah merupakan sisa-sisa upacara keagamaan orang Jawa yaitu sisa-sisa dari kepercayaan animisme dan dynamisme. Menurut Kitab Centini, tentang asal-usul wayang Purwa disebutkan bahwa kesenian wayang, mula-mula sekali diciptakan oleh Raja Jayabaya dari Kerajaan Mamenang / Kediri. Sekitar abad ke-10 Raja Jayabaya berusaha menciptakan gambaran dari roh leluhurnya dan digoreskan di atas daun lontar. Bentuk gambaran wayang tersebut ditiru dari gambaran relief cerita Ramayana pada Candi Penataran di Blitar. Cerita Ramayana sangat menarik perhatiannya karena Jayabaya termasuk penyembah Dewa Wisnu yang setia, bahkan oleh masyarakat dianggap sebagai penjelmaan atau titisan Batara Wisnu. Figur tokoh yang digambarkan untuk pertama kali adalah Batara Guru atau Sang Hyang Jagadnata yaitu perwujudan dari Dewa Wisnu.


KERIS JAWA

Keris dikalangan masyarakat di jawa dilambangkan sebagai symbol “ Kejantanan “ dan terkadang apabila karena suatu sebab pengantin prianya berhalangan hadir dalam upacara temu pengantin, maka ia diwakili sebilah keris. Keris merupakan lambang pusaka. Di kalender masyarakat jawa mengirabkan pusaka unggulan keraton merupakan kepercayaan terbesar pada hari satu sura. Keris pusaka atau tombak pusaka merupakan unggulan itu keampuhannya bukan saja karena dibuat dari unsure besi baja, besi, nikel, bahkan dicampur dengan unsure batu meteorid yang jatuh dari angkasa sehingga kokoh kuat, tetapi cara pembuatannya disertai dengan iringan doa kepada sang maha pencipta alam ( Allah SWT ) dengan duatu apaya spiritual oleh sang empu. Sehingga kekuatan spiritual sang maha pencipta alam itu pun dipercayai orang sebagai kekuatan magis atau mengandung tuah sehingga dapat mempengaruhi pihak lawan menjadi ketakutan kepada pemakai senjata pusaka itu.


UKIRAN ASLI JEPARA
        
Para pengukir jepara pandai menyesuaikan diri dengan gaya ukiran baru. Mereka tidak hanya membuat gaya ukiran khas Jepara saja tapi ukiran lainnya yang tak kalah menarik. Meskipun ukiran Jepara beragam, sebaiknya kita tidak melupakan gaya ukiran khas Jepara. Biasanya disebut ornamen Jepara. Meskipun tak ada sebutan khusus, tapi ia dapat dikenali dari ciri khasnya. Ukiran Jepara mengambil bentuk dedaunan. Ada yang mengatakan itu adalah daun tanaman wuni. Wuni adalah jenis rerumputan liat yang banyak tumbuh di Jepara. Tanaman itu memiliki buah kecil-kecil yang digemari burung. Bentuk tanaman wuni itu diolah seniman ukir menjadi bentuk desain ukiran yang indah. Ciri khas ukiran itu, daunnya digambarkan melengkung-lengkung luwes. Seolah ada iramanya. Ujung daunnya runcing. Buah-buah kecil diukir menggerombol. Kadang, ditambahkan ukiranburung yang hendak mematuk buah itu. Ukiran gaya Jepara ini dulu banyak diukirkan pada peti-peti kayu. Meja kursi juga ada. Tapi, sekarang jarang diukirkan pada meubel lagi.


BOGANA ASLI TEGAL

Di Jawa, Nasi Bogana biasanya disajikan pada saat acara-acara tertentu, seperti pesta perkawinan atau peringatan-peringatan lainnya. Tapi, umumnya makanan ini sering juga disajikan saat acara kumpul keluarga atau acara-acara arisan. Dalam acara pesta perkawinan, Nasi Bogana disajikan secara terpisah.



KIRAB SERIBU APEM

Kirab apem sewu adalah acara ritual syukuran masyarakat Kampung Sewu, Solo, Jawa Tengah yang digelar setiap bulan haji (bulan Zulhijah-kalender penanggalan Islam). 
Ritual syukuran itu diadakan untuk mengenalkan Kampung Sewu sebagai sentra produksi apem kepada seluruh masyarakat sekaligus menghargai para pembuat apem yang ada di sana. Selain itu, upacara ritual syukuran ini pun dibuat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan karena desa dan tempat tinggal mereka terhindar dari bencana. Mengapa begitu? Menurut Ketua Pelaksana Kirab Apem Sewu, Pak Hadi Sutrisno, letak Kampung Sewu Solo ini adanya di pinggir Sungai Bengawan Solo, termasuk daerah rawan banjir. Makanya, masyarakat mensyukurinya. Tradisi apam sewu berawal dari amanah yang disampaikan Ki Ageng Gribig kepada seluruh warga untuk membuat 1.000 kue apam dan membagikannya kepada masyarakat sebagai wujud rasa syukur. Sejalan dengan berkembangnya zaman, maka ritual kirab apem sewu ini diawali dengan kirab budaya warga Solo yang memakai pakaian adat Solo, seperti kebaya, tokoh punakawan, dan kostum pasukan keraton. Anak-anak sekolah juga menjadi peserta kirab dengan menampilkan marching band SD, atraksi Liong (naga), serta aneka pertunjukan tarian tradisional dan teater. 1.000 kue apem yang sudah disusun menjadi gunungan itu diarak dari lapangan Kampung Sewu menuju area sekitar kampung sepanjang dua kilometer. Acara kirab berlangsung selama satu hari, yang dimulai dengan prosesi penyerahan bahan makanan (uba rampe) pembuat kue apam dari tokoh masyarakat Solo kepada sesepuh Kampung Sewu di Lapangan Kampung Sewu, Solo.

sumber ;  http://fatawisata.com/wisata-budaya/seni-pertunjukan
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://shuntoro.wordpress.com/seni-jawa-tengah/


Cara Make Up Natural

Make up merupakan alat kecantikan yang selalu di bawa wanita ke mana saja. Dengan memakai make up, seorang wanita akan terlihat lebih cantik, anggun dan menawan. Bagi seorang wanita make up adalah salah satu kebutuhan alami, yang dapat merubah penampilan dan dapat menambah rasa percaya diri dalam hal penampilan. Karena make up dapat merubah seseorang dari biasa menjadi luar biasa. Sebenarnya cara memakai make up sangat mudah, baik itu cara make up natural ataupun cara make up minimalis. Semuanya tergantung bagaimana cara kita mengaplikasikan make up tersebut dengan benar dan pas.
Cara-make-up-natural
Cara mengaplikasikan make up terdiri dari beberapa cara, yaitu cara make up natural, minimalis, glamour, gotic dan sebagainya. Semua cara tersebut tergantung dengan situasi dan keadaan di mana anda akan mengaplikasikannya. Jika hanya jalan-jalan biasa atau hanya untuk acara santai, anda dapat mencoba untuk mengaplikasikan make up natural. Selain mudah mengaplikasikannya, anda juga akan terlihat lebih cantik alami. Bagi yang ingin mencoba mengaplikasikan make up natural, silahkan simak dalam artikel di bawah ini :
Baca : Cara Memutihkan Wajah

Cara Make Up Natural

  • Pastikan terlebih dahulu untuk membersihkan kulit wajah sebelum memakai make up. Setelah itu pakailah pelembab yang ringan dan cocok dengan warna dan jenis kulit anda.
  • Pakailah foundation yang sesuai dengan warna kulit. Anda juga bisa mencoba dengan mencampurkan 2 atau 3 warna untuk menyamarkan dengan warna kulit yang anda miliki agar telihat lebih natural dan alami.
  • Pakailah kuas untuk memakai bedak padat atau bedak tabur, agar bedak dapat menutup wajah anda dengan sempurna dan tetap terlihat ringan.
  • Setelah selesai memakai bedak dan foundatin, saatnya untuk memakai eye shadow dengan warna lembut dan natural. Bagi yang memiliki kulit putih sebaiknya memakai warna-warna terang, agar kulit anda tidak terlihat pucat seperti warna biru, hijau dan ungu. Sedangkan bagi yang memiliki kulit kuning langsat dapat memakai warna emas dan coklat. Terakhir bagi pemilik kulit sawo matang dapat memakai eye shadow dengan warna gelap dan matalik, agar kulit anda terlihat bercahaya dan segar, seperti warna emas, coklat, hijau tua dan biru tua.
  • Gunakan eye brow atau pensil alis agar terlihat lebih hidup. Anda dapat memakainya dengan menekan pelan-pelan dari bagian ujung dalam alis hingga ke bagian luar dari batas alis.
  • Eyeliner dapat membantu untuk memperindah kelopak alis anda. Maka aplikasikan eyeliner berwarba coklat atau abu-abu agar terlihat natural, atau anda juga dapat mengaplikasikan eyeliner berwaba hitam agar mata terlihat lebih besar dan indah. Aplikasikan dengan menarik garis mulai ujung mata dari bagian dalam hingga mengarah keluar dengan hati-hati.
  • Jepitlah bulu mata terlebih dahulu sebelum memakai maskara. Setelah itu aplikasikan maskara dengan 1 sapuan saja agar terkesan natural, kemudian sisir bulu mata anda agar tidak terlihat tebal dan mengumpal.
  • Pakailah lipstik dengan warna natural atau 1 tingkat diatas warna bibir anda. Untuk kulit putih dan kuning langsat dapat mengaplikasikan lipstik dengan warna cerah, seperti pink dan oranye. Sedangkan bagi yang memiliki kulit sedikit gelap cocok sekali memakai lipstik berwarna coklat bersemu oranye.
  • Langkah terakhir untuk make up natural adalah dengan memakai blush on dengan warna natural, seperti warna merah muda, oranye dan peach. Aplikasikan blush on agar terlihat seperti gambaran ekspresi anda. Arahkan blush on mulai dari tulang pipi hingga bagia telinga dalamagar telihat lbih segar dan fresh.
Demikian artikel kali ini mengenai cara memakai make up natural. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba mengaplikasikan make up natural di rumah. Pancarkan cantikmu melalui make up natural yang cantik dan menawan.

Sumber : http://www.likethisya.comhttp://www.likethisya.com

Senin, 14 November 2016


Legenda Jaka Puring

informasi sastra dan cerita rakyat atau legenda Jaka Puring. Alkisah jaman dulu ada sebuah kadipaten di kaki Gunung Slamet bernama Kabupaten Pucangkembar. Sang bupati memerintah dengan bijaksana dan selalu memperhatikan nasib rakyatnya. Dia mempunyai anak yang cantik jelita bernama Sulastri. Karena kecantikannya banyak pemuda yang tertarik dan ingin melamarnya. Sebetulnya Sulastri sudah punya pria idaman hatinya yang bernama Raden Jono, tapi ia belum berani mengutarakannya pada orang tua.

Hingga pada suatu saat ada pemuda yang mau melamarnya, pemuda itu bernama Jaka Puring orangya jelek lagi pula pincang jalannya dan punya kesaktian yang luar biasa sehingga ayahnya tidak berani untuk menolak lamaran dari Jaka Puring itu. Berita Sulastri akan diperistri oleh Jaka Puring terdengar oleh Raden Jono. Dengan hati gelisah, benci dan cemburu saat itu juga Raden Jono menghadap Bupati Pucangkembar dan menyampaikan maksud kedatangannya yaitu mau melamar putri bupati yang bernama Sulastri. Setelah mendengar maksud Raden Jono sebagai Bupati yang bijaksana, ia hanya menjawab “silahkan kalau Sulastri mau, dan jika ada kemaran Jaka Puring kau harus tanggung jawab dan melindungi Sulastri”.



Setelah mendengar jawaban dari Sang Bupati, dengan naik kuda Raden Jono langsung mencari Jaka Puring, yang ternyata sedang menunggang kuda hendak membawa kabur calon istrinya itu. Setelah tau Raden Jono mengejar, Jaka Puring lari ke arah timur sejauh-jauhnya agar Raden Jono tidak mengejarnya. Tapi bagi Raden Jono itu bukan halangan dengan mudah ia menyusul Jaka Puring. Karena lelah Jaka Puring berhenti istirahat dan sambil mengguyang kudanya, tempat yang digunakan untuk mengguyang kudanya sekarang dikenal dengan nama GUYANGAN.

Keberadaan Jaka Puring di Guyangan sudah diketahui oleh Raden Jono, maka diseranglah Jaka Puring karena serangan Raden Jono tiba-tiba Jaka Puring lari ke selatan sambil menghalau prajuritnya Raden Jono. Sampai prajurit Jaka Puring banyak yang kelehan, pingsan bahkan ada yang mati. Melihat kejadian itu Jaka Puring secara diam-diam mencari air untuk memulihkan tenaga, tak disengaja prajurit yang mati disiram air itu ternyata hidup kembali atau PODO URIP, maka tempat itu oleh Jaka Puring diberi nama PODOURIP. Jaka Puring senang karena prajurit yang mati hidup dapat hidup kembali dan sehat, tapi Raden Jono tetap saja mengejar keberadaan Jaka Puring yang memba Sulastri. Jaka Puring terus lari keselatan, hingga pada akhirnya Jaka Puring tertangkap namun Jaka Puring tetap melawan dan terjadi perang tanding antara Jaka Puring dengan Raden Jono karena sama-sama sakti keduanya sampai terguling-guling di tanah dan sampai terasa pet-petan (pusing) tempat kejadian itu sekarang dikenal dengan nama PETANAHAN.

Walaupun keduanya pusing ia tetap tidak menghentikan peperangannya. Jaka Puring dengan terhuyung lari ke selatan. Sambil menunggang kuda sampailah di pantai dan menjumpai Sulastri yang diikat pada pohon pandan. Kemudian tempat tersebut terkenal dengan nama Pandan Kuning.

Selanjutnya setelah tau Sulastri ada pada Raden Jono, Jaka Puring tetap mengajak perang dengan Raden Jono dan Raden Jono pun tak takut, mereka saling kejar mengejar dalam perangnya, hingga akhirnya Jaka Puring terdesak dan terhalang gunung batu, dengan kesaktiannya Jaka Puring menabrakan tubuhnya ke gunung batu hingga berlubang (bolong) sehingga tempat itu dikenal dengan nama Karangbolong. Melihat kejadian itu Raden Jono tak sabar ingin cepat-cepat menghabisi Jaka Puring dan ia iangat senjata batu bulatnya, maka Raden Jono terus mengejar Jaka Puring, kali ini Jaka Puring harus menyebrang sungai yang agak lama, ketika sampai di tengah sungai Raden Jono melemparkan senjata batunya dan mengenai Jaka Puring maka berubahlan si Jaka Puring menjadi buaya putih. Tempat kejadiannya dikenal dengan nama Buayan. Kadang pada saat tertentu akan muncul buaya putih yang dikeramatkan oleh sebagian masyarakat. Akhirnya Raden Jono dan Sulastri menjadi suami istri dan kembali ke Kabupaten Pucangkembar.  (dari berbagai sumber)



http://facebumen.com/legenda-jaka-puring/